My fave music right now

Sunday, January 25, 2009

Kembaran yuk!

Fika vs Nita

Masih inget temen yg si Rafika itu gak? Nah. Katanya nih, muka gw ama si dudud fika itu mirip. Yg bilang sih orang - orang yg baru kenal kita. Eh gak baru - baru juga sih. Pokoknya banyak deh.

Yah si fika sih seneng - seneng ajah tuh dibilang mirip gw. Kalo gw sih biasa aja. Stay cool gitu. Biasalah. Pens - Pens (Fans, red.) gw gitu.

Sejujurnya nih. Sampai sekarang gw masih bingung kok bisa dibilang kembar gitu. Padahal nih ye.
Gw ini yg notabene anak peranakan Chinese, berkulit putih, berhati suci, dan juga baik hati. Nah kalo si fika sih bokap Aceh plus nyokap Padang, berdarah merah, dan bertulang putih. Selain kita sama - sama pintar, cantik, keren, plus gaul, menurut gw dan fika gak ada lagi kok kemiripan kita berdua. Ckck.

Perhatikan foto ini baik - baik.




















Kiri adalah gw, Ms.Cyanita. Kanan adalah Mrs.Fika (uda tua. Kan harus sopan sama yg lebih tua.) Gak mirip kan. Padahal foto gw itu adalah foto yg menurut gw paling mendekati kemiripan fika.

Eh tapi ada untungnya juga sih buat gw karena mirip ama si fika gendeng ini.
Dulu, tepatnya waktu gw masih semester empat (IV), gw harus menjalankan tugas mulia sebagai delegasi dari kampus gw ke padang buat acara PRAMUNAS (Acara Kumpul - kumpul Nasional). Jadi, gw harus bolos lab (laboratorium) teknologi formulasi tablet deh. Nah, berhubung gw sangat sibuk dan penuh jadwalnya, gw gak sempat minta izin ama tetua di lab tablet itu. Sebut saja si penghuni tetap ini sebagai Mr.G (Mr. Gendut, Mr. Gentong, Mr.Gajah, Mr.Galak, Mr.Gaza (mukanya kayak habis kena bom israel gitu sih).
Akhirnya gw berangkat ke Padang tanpa parmisiiiii ama si Mister. Gitu gw balik ke Medan, si Siti (asisten pribadi gw) lapor ke gw. Dia bilang kalo si Fika kena damprat habis-habisan ama si Mister karena dikira gw. Bahkan sempat terjadi dialog antara si Mister ama si Fika.

Fika : "Pak. Mau responsi."

Mr.G : "Heh. Kau Cyanita. Katanya kau ke Padang. Kok disini kau?" (Batak accent)

Fika : "Bukan pak. Saya Fika."

Mr.G : "Iyalah. Cyanita. Kenapa kau gak melapor sama aku?"

Fika : "Bukan pak. Bukan. Saya Fika pak. Bukan Cyanita. Dia sih masi di Padang pak."

Mr.G : "Ah. Kau lah itu Cyanita. Aku tau muka dia. Cyanita kau kan." (masi ngotot sambil nunjuk-nunjuk ke muka Fika).

Fika : "Aduh pak. Bukan. Saya Fika pak."

Mr.G : "Iyalah. Kau Cyanita."

Fika : "Bukannn pak bukannnnn. Saya Fika pak. Fika. F-I-K-A. Fika." (ngelus - ngelus dada)

Mr.G : "Apa? Sate?" (udah jelek. budek. budukan. bolot lagi.)

Fika : "Rafika pak. Rafika." (mulai senang karena dikira masalah udah selesai)

Mr.G : "Bukan lah. Kau Cyanita. Kau mau mainin aku ya?" (gile. uda dia yg bolot. dia yg marah)

Fika : terdiam. dalam hati melantunkan "betapaaa malang nasibbbkuuu..."


Nah. Itu salah satu kasus yang terjadi di semester empat. Yang baru za terjadi di semester lima (V) juga ada loh. Waktu dan tempat : Jam 16.00 WIB di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif USU - Medan.

Cyanita : "Bu. Mau melapor."

Bu Tuti : "Uda benar zat mu ini. Tapi buat dulu reaksi kristal. Masa reaksi mu dikit kali." (agak gak percaya klo gw itu jenius. Cuma butuh satu reaksi dan jurnal gw benar)

Cyanita : "Iya bu." (Keluar terus jalan-jalan gangguin org yg belum siap kerjaannya)

Setengah jam kemudian...

Fika : "Bu. Mau melapor."

Bu Tuti : "Oh iya. Mana reaksi kristal yang tadi ibu suruh kau buat? Gak siap - siap lah kau daritadi." (Marah)

Fika : (pasrah dimarahin)


Hehehehehehehe. Oke deh. Gw ngaku gw yg salah karena kabur. Abis gw males buat reaksi kristalnya. Kalo udah bener yah bener ajah. Gak usa buat yg lain-lain lagi. Nambah kerjaan ajah.

Eh tapi sebelum itu. Si Bu dosen udah salah loh ngenalin gw ama si Fika. Kejadian kecil ini terjadi sebelum gw melapor sama Bu dosen.

Cyanita : (ngeten di mikroskop)

Bu Tuti : "Ee cyanita. Tutup dulu pintu itu."

Cyanita : (bengong)

Fika : "oh iya bu." (pergi nutup pintu)

Tau gak kenapa gw bengong? Karena gw itu duduk di deket jendela yg jauuuuuhhhhh banget dari pintu. Sedangkan si Fika lagi berdiri di deket pintu. Si Bu Dosen teriak manggil nama gw. Tapi tangan, muka, dan suaranya itu ke arah Fika. Hihihihihihi. Lumayan lah buat gw. Si Fika yg kerja, gw yg dapat nama. Gw yg kabur dari kerjaan, si Fika yg kena marah. Asyikkkkk.